Ibu
aku begitu mencintaimu aku begitu merindukan mu
kau begitu indah dan sempurna dimataku
pengorbananmu begitu tulus hingga aku sulit untuk
membalasnya
doaku selalu ku panajat kan untukmu
kasih sayangmu begitu besar
pelukkan mu begitu hangat hingga aku selalu terjaga
dalam tidurku....
ibu ibu ibu aku rindu kepadamu aku rindu saat kau
membuaiku
dengan kasih sayang....
yaah allah jagalah ibu ku di sisimu dan biakan lah
ia merasakan surga mu
ibu ibu ibu kau apa kah kah mendengarkan jeritan
ini
jeritan anakmu yang merindukan mu
ibu berikan ketegaran untuk anak mu ini
agar anakmu bisa terus seyum sepeti
senyuman mu yang tulus....
By : wira nata
Pulanglah Ibu
Tubuhmu kaku,
matamu kaku,
mulutmu membisu
napasmu terhenti sudah
Aku tahu
ibu telah pergi ke alam sana
yang tak pernah ada dalam bayanganku,
juga ku dengar bisikan
Oh ibu
tak lama ibu telah terkubur ditanah merah
hanya sendiri
dukaku ibu pasti tau menjalar sekujur tubuh
biarlah ibu pulanglah dengan tenang
Ada Engkau Ibu
Ada Engkau Ibu...
dalam gigil yang mengikis
ada Engkau
mendekap hangat hati
dalam tangis meringis
Engkau datang menghapus perih
Kala sepi merajai
ada Engkau membersamai
Engkau suguhkan cinta
meski hatimu sengsara
ada tawa yang selalu
mekar di wajahmu
ada kasih lewat belaianmu
aku percaya
dan aku bahagia
karena ada Engkau....Puisi ibu
Puisi Satu Harapan Mereka
Satu malam satu lembar saja.
Diam dan mulailah menuliskannya.
Bukankah janjimu ingin jadi SARJANA ?
Janganlah membuat mereka menetaskan air mata.
Bukankah harapan mereka tidak mengada-ada?
Hanya ingin melihat mu menjadi SARJANA.
BAJU TOGA ITU,
Mengeringkan keringat mereka,
Menghapus air mata mereka,
Membayar semua pengorbanan mereka.
Ingat ..
Bukan emas dan permata sebagai bentuk balas jasa.
Tapi ..
Hanya kata-kata sederhana
SARJANA saja....!!!
Lupakah kamu waktu meraka mengantarmu ke kota...?
Mereka pulang lalu mengatakan kepada sesiapa saja
bahwa anak mereka sekarang kuliah
Dan menjadi calon SARJANA
Mereka lalu menjual apa saja yang ada
Menghemat uang belanja.By : wira nata
Tubuhmu kaku,
matamu kaku,
mulutmu membisu
napasmu terhenti sudah
Aku tahu
ibu telah pergi ke alam sana
yang tak pernah ada dalam bayanganku,
juga ku dengar bisikan
Oh ibu
tak lama ibu telah terkubur ditanah merah
hanya sendiri
dukaku ibu pasti tau menjalar sekujur tubuh
biarlah ibu pulanglah dengan tenang
Ada Engkau Ibu
Ada Engkau Ibu...
dalam gigil yang mengikis
ada Engkau
mendekap hangat hati
dalam tangis meringis
Engkau datang menghapus perih
Kala sepi merajai
ada Engkau membersamai
Engkau suguhkan cinta
meski hatimu sengsara
ada tawa yang selalu
mekar di wajahmu
ada kasih lewat belaianmu
aku percaya
dan aku bahagia
karena ada Engkau....Puisi ibu
Puisi Satu Harapan Mereka
Satu malam satu lembar saja.
Diam dan mulailah menuliskannya.
Bukankah janjimu ingin jadi SARJANA ?
Janganlah membuat mereka menetaskan air mata.
Bukankah harapan mereka tidak mengada-ada?
Hanya ingin melihat mu menjadi SARJANA.
BAJU TOGA ITU,
Mengeringkan keringat mereka,
Menghapus air mata mereka,
Membayar semua pengorbanan mereka.
Ingat ..
Bukan emas dan permata sebagai bentuk balas jasa.
Tapi ..
Hanya kata-kata sederhana
SARJANA saja....!!!
Lupakah kamu waktu meraka mengantarmu ke kota...?
Mereka pulang lalu mengatakan kepada sesiapa saja
bahwa anak mereka sekarang kuliah
Dan menjadi calon SARJANA
Mereka lalu menjual apa saja yang ada
Menghemat uang belanja.By : wira nata
0 komentar:
Posting Komentar